Bon Courage 7

Bon Courage, acara tahunan mahasiswa Bahasa dan Sastra Prancis FIB UB. Tahun ini, Acara bertemakan Le Palais dans Mon Reve, diisi dengan Lomba Cerdas Cermat (LCC), Lomba Baca Puisi, dan Lomba Vokal Group untuk pelajar se-Jawa-Bali.

Lebih lanjut http://boncourage-cef.blogspot.com/
26.10.14
Posted by Unknown

Journee Amicale, Maba Harus Berubah

Changement est obligatoire, perubahan adalah kewajiban. Tema Journee Amicale ini ditujukan kepada mahasiswa baru 2014 Bahasa dan Sastra Prancis FIB UB saat mengikuti rangkaian pertama Journee Amicale, (11/10).

Memasuki perkuliahan, maba harus lebih mandiri, karena masa SMA dan perkuliahan berbeda. "Kalau dulu kan diurus wali murid, sekarang, misalnya, mengurus KRS dilakukan sendiri," kata Endang, ketua pelaksana Journee Amicale.
Dalam acara tersebut, maba juga mendapat motivasi dari Dody Maulana, Ketua Warung Prancis. Selain memberi motivasi, Dody juga menceritakan suasana sehari-hari di Warung Prancis yang berada di Politeknik UB.
Acara berlangsung begitu meriah. Rifky, maba 2014, harus berjoget, lantaran lupa nama temannya. Sontak saja, suasana menjadi meriah dan penuh tawa, terlebih lagu pengiringnya merupakan lagu Prancis.

Journee Amicale berlangsung tiga kali dan berakhir pada 9 November nanti. (hum)


Posted by Unknown

Nama-Nama Populer Di Prancis


Thomas, Enzo, dan Lucas tiga nama depan (prenom) laki-laki yang banyak dipakai masyarakat Prancis dari tahun 2000 sampai 2011. Nama Jean dan Phillipe masing-masing populer di era’50 dan ’60. Itulah beberapa nama yang diberikan para orang tua di Prancis kepada anak-anak mereka, seperti yang diberitakan Le Monde.

Setelah perang dunia II berakhir, 10-15 % banyak anak bernama Jean atau Marie. “Tetapi pada era awal ‘90, Kevin adalah nama yang sering dipakai,” kata Baptiste Coulment, seorang sosiolog dari L’Université Paris seperti diwartakan Le Monde.

Sementara itu, di awal tahun 2000-an, Léa adalah nama perempuan paling populer. Pemakaiannya hampir di seluruh Prancis pada tahun 2003. Setelah itu, tahun 2005 hingga 2011, Emma menjadi nama yang sering dipakai. 
 
Kisah menarik terjadi pada tahun 1959. Popularitas Brigitte Bardot di layar televisi membuat sebagian masyarakat menamai anak perempuan mereka Briggite. Efek yang sama di tahun 1960-an, Thierry banyak dipakai lantaran popularitas Thierry la Fronde di beberapa acara televisi.

Efek lain datang dari Amerika. Serial drama remaja, Beverly Hills membuat nama Dylan --seorang tokoh serial-- populer di Prancis Utara pada tahun 1995. Namun, jejak Dylan tidak diikuti dua tokoh utama lainnya, Brandon dan Brenda, karena nama mereka tidak banyak dipakai di Prancis.
19.10.14
Posted by Unknown

PARFAIT 2014 Acara Himaprodi Pusat Perhatian Kampus

PARFAIT merupakan suatu pentas seni yang merupakan program kerja setahun sekali divisi seni Himaprodi Bahasa dan Satra Perancis, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB). Hal yang menonjol dari Parfait 2014 adalah kenyataan bahwa acara ini dapat menarik perhatian mulai dari mahasiswa FIB hingga anggota Eksekutif Mahasiswa (EM) UB, bahkan sempat diliput langsung oleh koresponden UB TV.

Parfait diselenggarakan pada hari Jumat, 4 April 2014, dengan tema Romantisme. Acara dibuka dengan penampilan homeband FIB, Eky ‘N Friends yang membawakan dua buah lagu : Mirror dari Justin Timberlake dan sebuah lagu ciptaan mereka. Kemudian, Official Band Hima Perancis dengan anggota Saskya, Rendy, Barak, dan Wawan berkolaborasi dengan dua mahasiswa Sastra Inggris, yaitu Marcel dan Ichan.
Acara dilanjutkan pembacaan puisi yang berjudul l’éternité oleh Intan, mahasiswi Bastra Perancis 2013. Setelah itu, penonton disuguhkan sebuah drama musikal Un Amour Simple yang berarti Cinta Sederhana. Seni peran ini mengisahkan percintaan seorang Violist bernama Clovis, yang diperankan Rendy, dengan Chanel, novelis yang diperankan oleh Devi, yang langgeng hingga di usia senja mereka. Drama ini menyita banyak perhatia lantaran beberapa adegan romantis kedua tokoh utama.

Sebagai penutup, Maria, mahasiswi Bastra Perancis 2013 berkolaborasi dengan mahasiswa Sastra Inggris, Vian, membawakan lagu yang berjudul Je Crois (I Believe).

Ketua Pelaksana Parfait 2014, Annisa Lazuardi, menyebutkan bahwa pemilihan tema Romantismer bertujuan untuk menonjolkan kekhasan Perancis yang terkenal sebagai negara romantis. Selain itu, tema percintaan juga diambil dengan pertimabangan bahawa cinta sangat dekat dengan mahasiswa, yang menjadi sasaran utama sebagai penonton, sehingga bisa lebih menarik perhatian dan mudah dipahami.

Dalam pelaksanaannya, Parfait hampir selalu mengalami kendala terutama di sisi keuangan. Keterbatasan dana yang diberikan pihak dekanat, tidak menyurutkan niat panitia penyelenggara. Pada akhirnya, tambahan dana diperoleh dari bantuan Prodi dan kas divisi seni Himpunan Prodi Perancis periode sebelumnya. Selain itu, pada saat acara berlangsung, sempat terjadi beberapa kesalahan teknis, seperti microphone yang tidak menyala, serta lampu sorot yang beberapa kali mati. Annisa menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya koordinasi serta penangung-jawab hal yang bersangkutan belum berpengalaman. 
 
Harapannya, semoga tahun depan Parfait bisa lebih baik dari yang sekarang,” ungkap ?????? mahasiswi Prodi Bastra Perancis 2011. 
 
Presiden EM UB, Setya Nugraha juga hadir menyaksikan acara ini. Sebagian besar pengisi acara dan panitia merupakan mahasiswa semester dua. Antusias tinggi penonton membuat UB TV menayangkan acara ini.

Posted by Unknown

Foie Gras : Penyiksaan di atas Piring Saji

Perancis, tidak diragukan lagi menjadi salah satu kiblat masakan di dunia. Negara berbentuk heksagonal ini memiliki banyak makanan terkenal karena kelezatannya. Sebut saja makanan ringan seperti croissant atau macaron serta beberapa hidangan utama seperti ratatouille atau escargot
 
Namun, dibalik ingar-bingar kulinernya, Perancis juga memiliki beberapa masakan kontroversial, terutama dari segi bahan baku. Salah satunya Foie Gras.

Foie gras, yang berarti hati berlemak merupakan masakan yang dibuat dari hati unggas air yang digemukkan dengan cara khusus. Di Perancis, foie gras dikenal sebagai hati angsa atau itik yang sebelumnya diberi makan jagung. Jagung ini diolah dengan lemak, lalu dipaksakan masuk ke dalam perut hewan melalui tenggorokannya lewat alat berbentuk selang atau dikenal dengan “teknik gavage”. 
 
Teknik gavage pertama kali diterapkan pada tahun 2500 SM, saat bangsa Mesir Kuno mulai menangkar burung untuk menjadikannya bahan masakan dengan menggemukkannya terlebih dahulu. Penggemukan itu dengan memaksakan burung-burung tersebut memakan pakan mereka.

Foie gras merupakan salah satu masakan Perancis yang sangat populer. Rasanya sangat kaya, bertekstur lembut, serta tidak seperti rasa hati unggas biasa. Biasanya foie gras disajikan utuh dengan tambahan saus mousse, parfait, pâté, atau juga dijadikan pendamping masakan lain, seperti steak. Bangsa Perancis menyebutkan, Foie gras adalah simbol keterjagaan budaya kuliner Perancis.

Sejauh ini, Perancis berada di peringkat teratas sebagai negara produsen sekaligus konsumen foie gras terbesar di dunia. Selain itu, beberapa negara di Uni-Eropa, serta Amerika Serikat dan Cina berapa di peringkat atas.

Dewasa ini, produksi foie gras dengan teknik-gavage menyulut banyak kontroversi. Teknik ini memaksakan-menelan-pakan atau force-feeding yang digunakan peternak. Bahkan, Beberapa negara dan lembaga yurisdiksi memiliki hukum yang mengecam penggunaan teknik force-feeding dan melarang penjualan foie gras. Force-feeding ini menyiksa binatang dan belum terhitung konsekuensi kesehatan dari pembesaran hati unggas tersebut.

Organisasi pecinta hewan seperti PETA dan Viva! mengungkapkan bahwa metode produksi foie gras, khususnya teknik force-feeding, merupakan kekejaman dan perilaku brutal kepada binatang. Lebih spesifik, teknik ini mengakibatkan pembesaran hati berkali-kali lipat dari ukuran normal, kegagalan fungsi liver, pembusungan dada yang membuat unggas sulit bernapas, serta kerusakan esofagus dan bahkan kematian jika dilakukan terus menerus. PETA menerangkan bahwa memasukkan dan mengeluarkan tabung penyalur pakan yang dilakukan berkali-kali dapat menggores dan melukai tenggoroan yang mengakibatkan iritasi dan infeksi.

Saat ini sudah banyak video yang bisa di akses di Youtube tentang bagaimana ungggas-unggas “calon foie gras” tersebut diternakkan. Dalam peternakan, teknik gavage ini sangat jauh dari kata manusiawi.
Posted by Unknown
Tag :

UB Kembali Raih Akreditasi A

Universitas Brawijaya kembali meraih anugerah Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pengumuman secara resmi ini disampaikan oleh Rektor UB, Prof.Dr.Ir Mohammad Bisri, MS, dihadapan dekan dan ketua program di lingkungan UB, pada Rabu (8/10) di Ruang Jamuan, Gedung Rektorat Universitas Brawijaya.
"Akreditasi UB sudah kembali A, hal ini tertuang dalam surat keputusan bernomor 367/SK/BAN-PT/AK-SURV/PI/IX 2014, setelah pada tahun 2013 lalu mendapat akreditasi B", ujarnya.
Menurut Achmad Wicaksono, Ketua Pusat Jaminan Mutu, Universitas Brawijaya, Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) memberikan tujuh standart untuk universitas yang ingin mendapatkan akreditasi. "Universitas Brawijaya telah sanggup memenuhi ketujuh standart tersebut, diantaranya visi dan misi; kepemimpinan; kemahasiswaan dan alumni: SDM,dosen,tenaga pendidik; kurikulum; sarana prasarana dan keuangan; serta penelitian,pengabdian masyarakat,prestasi. Ketentuan yang harus dipenuhi UB yakni nilai yang mencapai angka minimal 361 untuk akreditasi A", ujarnya.
Tidak puas dengan putusan BAN-PT, imbuh Soni, September lalu, Rektor mengajukan banding untuk mendapatkan akreditasi A. "Setelah mengajukan banding, dibulan yang sama, telah dilakukan surveillance oleh 5 orang dari BAN-PT untuk pengecekan ulang data. Jumlah doktor sebelum surveillance sejumlah 502, sedangkan  sejak November 2013, jumlah doktor telah bertambah menjadi 535 oramg, sehingga tidak diakui. Sedangkan untuk jumlah pofesor, UB memiliki 200 orang professor", ungkapnya.
Tidak cukup sampai disini, Rektor akan membawa UB untuk Go ASEAN 2015, dan Go ASIA 2020. "Visi tidak hanya cita-cita yang diimpikan, melainkan visi adalah target yang harus diraih dan dicapai secara maksimal" tutur Bisri.
Saat ini Universitas Brawijaya telah meningkatkan kerjasama dengan Universitas di ASEAN sekaligus ASIA. Selain menjalin kerjasama tersebut, UB bertujuan untuk mendapatkan Sertifikat dari ASEAN University Network Quality Assurance (AUNQA). Untuk mendapatkan AUNQA, ujar Sony, UB akan meningkatkan program pertukaran pelajar, pertukaran dosen, pemeringkatan Akreditasi dari 4ICU,Q Star. Universitas yang resmi menjadi anggota AUNQA antara lain UI, ITB, UGM, UNAIR sedangkan anggota tambahan IPB dan Brawijaya. Setelah Universitas kembali mendapat akreditasi A, selanjutnya Go ASEAN 2015. (humasub)
10.10.14
Posted by Unknown

Profil Himaprodi Bahasa dan Sastra Prancis

Pada bulan Agustus 2009 Program Bahasa dan Sastra telah diresmikan menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Fakultas ini memiliki berbagai Program Studi, salah satunya yakni Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis.
Pada awalnya Program Studi ini memiliki sebuah wadah bagi mahasiswanya yang bernama Divisi Bahasa Prancis dan berada dibawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa Program Bahasa dan Sastra yang terstruktur dibawah Lembaga Kedaulatan Mahasiswa. Setelah diresmikannya Program Bahasa dan Sastra menjadi Fakultas Ilmu Budaya, maka kami anggota Divisi Bahasa Prancis ingin mengajukan adanya sebuah lembaga semi otonom. Lembaga yang kami maksudkan adalah sebuah lembaga resmi yakni Himpunan Mahasiswa Program Studi Prancis.
Himpunan Mahasiswa Prodi Prancis adalah sebuah identitas mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis yang ada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Wadah ini dibentuk sebagai sebuah wadah yang legal yang akan menampung setiap aspirasi dari mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis serta diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat mahasiswa dalam berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan kemahasisawaan serta pengembangan pembelajaran Bahasa dan Sastra Prancis.
Selain itu, dengan adanya lembaga ini diharapkan juga dapat mempermudah hubungan birokrasi ketika mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis melakukan sebuah kegiatan yang bersifat rutin maupun insidental yang termasuk dalam Program Kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi. Himpunan ini diharapkan juga merupakan sebuah wadah untuk menjaga tali persaudaraan seluruh mahasiswa Bahasa dan Sastra Prancis di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dan seluruh mahasiswa studi Prancis di Universitas lain di Indonesia, agar kita lebih solid dalam melakukan berbagai kegiatan.

Posted by Unknown

Popular Post

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Prancis FIB UB -Blogger- Powered by Blogger - Designed by Blogger -